Righteous Kill
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Quisque sed felis
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Etiam augue pede, molestie eget.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Archive for Desember 2012
Bintang Kaya Logam, Induk Bagi Planet Batuan
Hasil penemuan terbaru mengungkapkan kalau planet batuan seperti halnya planet raksasa lebih mungkin untuk ditemukan pada bintang dengan kandungan logam yang tinggi Selain itu planet batuan juga lebih banyak terdapat di sekitar bintang bermassa rendah.
Hubungan Bintang dan Planet Gas
Kevin Schlaufman dan Gregory Laughlin dari University of California
di Santa Cruz mempelajari 997 bintang yang memiliki kandidat planet di
orbitnya dan keduanya menemukan kalau planet besar maupun kecil lebih
sering ditemukan di sekitar bintang yang memiliki kelimpahan logam lebih
banyak.
Astronom Asal Indonesia Menemukan Planet Tertua di Alam Semesta
Astronom asal Indonesia, Dr. Johny Setiawan, bersama dengan ilmuwan-ilmuwan Eropa baru saja menemukan sistem keplanetan yang unik. Sistem keplanetan ini beranggotakan dua planet yang mengorbit bintang HIP 11952, masing-masing dalam waktu 7 dan 290 hari.
Bintang HIP 11952 tergolong bintang yang sangat tua. Usianya sekitar
13 milyar tahun, hampir seumuran dengan alam semesta! Selain itu,
bintang ini mengandung unsur logam sedikit sekali,
Teknik Baru Menelusuri Atmosfer Exoplanet
Exoplanet itu sangat redup jadi cahayanya tidak bisa kita lihat langsung. Yang kita lihat adalah cahaya bintang induknya. Ketika planet sedang melintas, cahaya bintang yang mengarah ke Bumi akan melewati atmosfer si planet di depannya. Ketika itu terjadi, sidik atmosfer si planet aka akan tercampur dalam cahaya bintang yang kita terima. Dari sini para astronom dapat menganalisa mana yang merupakan komposisi atmosfer planet.
Para astronom menggabungkan pengamatan inframerah kualitas tinggi
(pada panjang gelombang sekitar 2,3 mikron) dengan trik baru yang cerdas
yang dapat mendeteksi sinyal lemah si planet dari sinyal bintang yang
lebih kuat.
EXOPLANET YANG MENGELILINGI BINTANG NORMAL
Sebuah planet extrasolar (exoplanet) kembali ditemukan dan terlihat
mengelilingi sebuah bintang yang mirip dengan Matahari. Exoplanet yang
baru ditemukan tersebut berukuran besar, dengan massa kira-kira delapan
kali massa Jupiter. Tim peneliti yang memperoleh citra ini, dari Kanada,
mengatakan bahwa bintang induk planet tersebut mirip dengan Matahari
kita, tetapi lebih muda.